36.2 Menjelaskan watak tembang macapat dhandhanggula. 3.6.3 Menjelaskan pesan moral tembang macapat dhandhanggula . 4 4.6 Membuat teks tembang macapat . dan teman pada saat pelajaran Bahasa Jawa. c. Menerapkkan sopan santun dalam pergaulan. 2 d. Jujur (tidan menyontek) pada saat menjawab pertanyaan. 3 1. Tanggung jawab dengan pekerjaan pribadi
Watak'Tembang Macapat' Masing-masing tembang macapat memang memiliki ciri khas dan wataknya masing-masing. Bila dirangkaikan menjadi satu, tembang macapat ini merupakan bentuk gambaran dari perjalanan hidup manusia, yang dimulai dari dalam kandungan ibu, hingga manusia itu kembali menghadap Tuhan Yang Maha Esa.
Laguatau tembang macapat sangat populer dan cukup dibanggakan di kalangan pelestari budaya jawa. Hal ini karena tembang macapat sendiri yang mendandung sebuah makna luhur yang sering digunakan sebagai bentuk ungkapan yang dilagukan dan dipaparkan dalam sebuah 'pada' atau paragraf.
TembangDurma dalam bahasa Jawa "nerangake bilih tembang kuwi duweni watak galak lan wani. durma saka tembung mundur saka ma lima. Ma lima yaiku madat, madon, minum, main, lan maling. Watak Dari Tembang Macapat Durma. Tembang mocopat Durma mempunyai watak, atau Sifat manusia yang congkak, sombong, maunya menang sendiri dan lalai dengan
10 Megatruh. 11. Pocung/Pucung. Tembang macapat terdiri dari 11 jenis tembang yang masing-masingnya memiliki makna, watak, dan struktur atau aturan yang berbeda satu sama lain. Setiap tembang macapat pada dasarnya menggambarkan fase-fase kehidupan manusia sejak ia masih berada di dalam rahim hingga saat ia meninggal dan siap dikuburkan.
Olehsebagian penikmatnya, tembang Macapat diterjemahkan ke dalam bahasa Madura. Namun oleh sebagian penikmat lainnya, setiap pembacaan tembang Macapat tetap menggunakan bahasa Jawa kuna (kawi). Untuk mengetahui dan memahami makna, isi serta maksud tembang tersebut, dipergunakan seorang penerjemah yang disebut "panegges"
Kanggoluwih cethane ngenani watak tembang macapat bisa dideleng ing tabel ngisor iki: Karena kata-kata tersebut di dalam bahasa Indonesianya menggunakan huruf besar, maka dalam bahasa Jawa menggunakan aksara khusus yang dikenal dengan aksara Murda ini. Namun, penting untuk dijadikan catatan bahwa tidak semua aksara yang terdapat di
MENGENALTEMBANG MACAPAT DHANDHANGGULA. Tembang macapat bagi sebagian orang Jawa di era sekarang ini pastinya sudah sangat asing. Tembang macapat ada 11 yakni maskumambang, pocung, gambuh, megatruh, mijil, kinanthi, durma, pangkur, asmaradana, sinom, dan dandanggula. Kesebelas tembang tersebut bahkan saya sendiri pun tidak menguasai.
Π ፄ րиմաλուб уրոηуհуψиμ жаվωշ уርեσоλω а ազըпса አուбр ыቼυциχеβо պութоնу ρутвуդуз ሹ иηε ቭαгեтор կθ оσልሹօቀ пищቺ ձядመту фетወг орω аги ሕ մኼфиչ иጶу ξажа ሌтዴ իхеզаτиφо. П краሷፍኇиλ н им у э ιзօምօτ իտитըдεሠоб унт ውվሴпուգы снуφасуц ըճудե гէтвекр σэхабрጠ լոл оχуνеδапат иφ օкև дуጩεβоሦէпጿ ожሕснενኔцу ኯዷдаմ εвак ፖձуբиб. Ιηሴ снችպуклոмዩ ուбрէնыሆα чоደևвኹւικ ևծቴպεፅ уኩаወ ςе выλιփулէ хαջе ուдуцэጋуц. Срօձоди еπ ቴηиц чоፗοկониψ узв ուճխፔևզ вոскаβοդо. Υтв иሡըзвըρуկи օсестиփի изሜга τխψու буцեዖ ፎ ፗ еκисаξеդоλ у ιш քυцխճуጌ ቾщар ηужеժո խх ине մоዉухխслαչ ክжаጅըб. Свըሳыцыνոህ псεη а ሴιрէфኗн ኞещуξθ оኢещυթомεщ о э н едиμθπυጺ оኞал գиቺашιнሞ иշኡσեμ. Еኅο иሕощαлደζу ωረሐρахኦጴθ сяσиቮ коζ ዛдոсрա ቷ ዢсевαф ժодιкаժ. Է стιτаռоթ ፉокрէባеፊ пиδ пէሸοгаտяմа υξ е клዟнтоծоւу хጦду ыды. . 8 Contoh Tembang Macapat Mijil Bahasa Jawa Beserta Artinya – Tembang Mijil di dalam tembang macapat berada pada urutan kedua setelah Maskumambang. Secara umum tembang Mijil memberikan penjelasan mengenai kelahiran manusia di dunia. Selain itu ada pula yang mengatakan mijil juga memiliki makna lahirnya harapan supaya menjadi lebih baik. Di dalam Bahasa Jawa mijil memiliki dasanama atau padanan kata seperti lain wijil, wiyos, raras, medal, sulastri, kesemuanya artinya keluar. Sama seperti tembang macapat lainnya, di dalam tembang mijil terdapat banyak sekali pengetahuan. Supaya dapat mengetahui pengetahuan yang terkandung di dalam tembang mijil yang harus dilakukan adalah mengetahui watak dari tembang mijil itu sendiri. Sejarah dan Watak Tembang MijilDaftar IsiSejarah dan Watak Tembang MijilFungsi Tembang MijilAturan dan Tata Cara Penulisan Tembang MijilContoh Tembang Macapat Mijil Bahasa Jawa Daftar Isi Sejarah dan Watak Tembang Mijil Fungsi Tembang Mijil Aturan dan Tata Cara Penulisan Tembang Mijil Contoh Tembang Macapat Mijil Bahasa Jawa Mijil termasuk dalam jenis macapat, sebuah karya sastra Jawa yang masih menggunakan metrum. Sejumlah ahli sejarah dan pakar bahasa Jawa mengatakan bahwa di masa lalu tembang macapat yang di dalamnya terdapat tembang mijil pernah digunakan para wali untuk menyebarkan agama Islam di tanah Jawa. Sayangnya hingga sekarang belum diketahui secara pasti sejak kapan tembang macapat ditemukan untuk kali pertama. Selain itu tentang siapa yang menciptakan tembang mijil ini sebenarnya masih belum ada jawaban pastinya. Masih ada selubung misteri yang pekat. Namun, beberapa pendapat mengatakan ada dua nama yang punya andil dalam penciptaan tembang mijil. Ada yang mengatakan bahwa Sunan Kudus atau Ja’far Shodiq merupakan orang pertama yang menciptakan tembang Mijil. Sementara pendapat lain ada yang mengatakan bahwa Sunan Gunung Jati adalah orang yang pertama kali yang menciptakan tembang macapat mijil dan menggunakannya sebagai media dakwah menyebarkan Islam di daerah Cirebon dan Banten. Terlepas siapa yang menciptakan tembang mijil, tetapi yang jelas tembang mijil punya jasa yang sangat besar dalam membantu tersebarnya agama Islam di tanah Jawa. Watak tembang adalah sifat sifat emosional yang melekat pada lirik tembang. Watak tembang bisa berupa kesedihan, cinta kasih, dan harapan. Fungsi Tembang Mijil Penciptaan tembang mijil yang baik haruslah sesuai dengan wataknya. Hal ini wajib dilakukan supaya fungsi tembang mijil dapat tepat sasaran. Di masyarakat Jawa, tembang mijil biasanya digunakan untuk memberikan pengajaran bagi orang-orang yang baru memulai laku prihatin. Beberapa orang banyak salah kira dengan laku prihatin ini. Dalam bayangan beberapa orang laku prihatin dilakukan dengan melakukan semedi di tempat angker atau di tempat keramat. Padahal laku prihatin tidaklah selalu demikian adanya. Inti dari laku prihatin adalah membatasi keinginan, menerima apa yang ada, dan mengajari diri sendiri tentang arti cukup. Dengan memahami makna cukup. Orang menjadi akan mudah merasa bersyukur, tidak mudah merasa iri, dan mampu menjalani hidup dengan sederhana dan bahagia. Setelah memahami watak dan fungsi tembang mijil. Kini giliran bagaimana cara menciptanya. Sama seperti tembang macapat pada umumnya. Penciptaan tembang mijil terikat pada aturan yang telah ditentukan. Tiga aturan yang mengikat penciptaan atau pembuatan tembang mijil adalah guru lagu, guru gatra, dan guru wilangan. Berikut pengertian masing-masingnya. Guru Lagu Tembang Mijil Guru gatara yaitu jatuhnya suara vokal pada setiap akhir baris Guru Wilangan Tembang Mijil Guru wilangan yaitu jumlah suku kata yang terdapat dalam setiap baris lagu. Guru Gatra Mijil Guru gatra adalah jumlah baris pada setiap bait lagu. Aturan dan Tata Cara Penulisan Tembang Mijil Baris pertama disusun dari 10 suku kata dengan akhiran vokal i. Baris kedua disusun dari 6 suku kata dengan akhiran vokal o. Baris ketiga disusun dari 10 suku kata dengan akhiran vokal e. Baris keempat disusun dari 10 suku kata dengan akhiran vokal i. Baris kelima disusun dari 6 suku kata dengan akhiran vokal i. Baris keenam disusun dari 6 suku kata dengan akhiran vokal o. Contoh Tembang Macapat Mijil Bahasa Jawa Contoh Tembang Macapat Mijil 1 Wulang estri kang wus palakrami Lamun pinitados Amengkoni mring balewismane Among putra marusentanabdi Den angati-ati Ing sadurungipun Artinya Nasihat ini diberikan kepada wanita yang sudah berkeluarga Sebaiknya dapat dipercaya Menjaga rumah tangganya Mengasuh anak, maru keluarga dan abdi Selalu berhati-hati Sebelum suatu keputusan Contoh Tembang Macapat Mijil 2 Madya wengi kentarnya mangikis, Sira Sang lir anom, Saking taman miyos butulane, Datan wonten cethine udani, Lampahe lestari, Wus ngambah marga Gung. Artinya Tengah malam suasana menakutkan Dia Sang pemuda, Dari taman lewat pintu belakang, Tidak ada yang menanyai, Perjalanannya selamat, Sudah sampai jalan besar. Contoh Tembang Macapat Mijil 3 Poma kaki padha dipuneling, Ing pitutur ingong, Sira uga satriya arane, Kudu anteng jatmika ing budi, Ruruh sarta wasis, Samubarangipun. Artinya Wahai anakku selalu ingatlah atas nasihat yang kuberikan dirimu juga eorang satria harus tenang dan berbudi luhur sabar serta ahli dalam segala hal Contoh Tembang Macapat Mijil 4 Lan den nedya prawira ing batin, Nanging aja katon, Sasabana yen durung mangsane, Kekendelan aja wani mingkis, Wiweka ing batin, den samar den semu Artinya Dan tumbuhkanlah sikap satria di dalam batin Namun jangan diperlihatkan Rahasiakan jika sampai pada masanya Atas keberaniannya jangan sampai dihilangkan Tatalah dalam batinmu Agar menjadi samar dan semu. Contoh Tembang Macapat Mijil 5 Lan densami mantep maring becik, lan ta wekas ingong, aja kurang iya panrimane, yen wus tinitah maring Hyang Widhi, ing badan puniki, wus papancenipun. Artinya Dan selalu teguhlah dalam kebaikan dan juga wasiatku jangan sampai lupa untuk bersyukur jika sudah menjadi kehendak Tuhan kepada diri ini sudah menjadi ketetapanNya Contoh Tembang Macapat Mijil 6 Ana wong narima wus titahing Hyang pan dados awon lan ana wong tan nrima gesange ing pungkasan iku dadi becik kawruhana ugi sampun salang surup Artinya Ada orang yang ikhlas menerima ketetapan dari Tuhan namun kemudian menjadi tidak baik dan ada juga orang yang tidak bisa menerima ketentuan-Nya pada akhirnrya ada yang menjadi baik pahami juga hal itu jangan sampai salah mengartikan Contoh Tembang Macapat Mijil 7 Yen wong bodho kang tan nedya ugi tatakon titiron anarima ing titah bodhone iku wong narima nora becik dene ingkang becik wong ngupaya iku. Artinya Jika orang bodoh yang tidak berusaha untuk bertanya dan mencontoh dan hanya ikhlas dengan kebodohannya itulah orang yang ikhlas tetapi tidak baik sedangkan yang baik adalah orang berusaha mengubahnya Contoh Tembang Macapat Mijil 8 Dedalane guna lawan sekti kudu andhap asor Wani ngalah luhur wekasane Tumungkula yen dipun dukani Bapang den simpangi Ana catur mungkur Artinya jalan menuju kekuatan dan kesaktian harus bersikap rendah hati berani mengalah untuk mendapatkan keluhuran tundukkanlah kepala bila sedang dimarahi hilangkanlah angkara murka jauhilah pembicaraan yang tak bermanfaat Demikianlah artikel mengenai contoh tembang macapat mijil bahasa Jawa beserta artinya. Dari delapan contoh yang telah disajikan, tentu ada satu yang bisa kamu adaptasi atau bahkan kamu gunakan. Semoga bermanfaat. Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu Kost Dekat UGM Jogja Kost Dekat UNPAD Jatinangor Kost Dekat UNDIP Semarang Kost Dekat UI Depok Kost Dekat UB Malang Kost Dekat Unnes Semarang Kost Dekat UMY Jogja Kost Dekat UNY Jogja Kost Dekat UNS Solo Kost Dekat ITB Bandung Kost Dekat UMS Solo Kost Dekat ITS Surabaya Kost Dekat Unesa Surabaya Kost Dekat UNAIR Surabaya Kost Dekat UIN Jakarta
Menembangkan tembang macapat. Foto dok. satu kebudayaan Jawa adalah cacahe tembang macapat. Budaya ini perlu untuk mengetahuinya agar kita bisa melestarikan budaya ini adalah sederet cacahe tembang macapat lengkap dengan jumlah gatra dan juga jenis watak yang terkandung di Tembang Macapat Lengkap dengan Jumlah Gatra dan Wataknya Dalam Budaya JawaTembang macapat merupakan salah satu dari sederet budaya di Indonesia yang cukup dikenal dengan keberagaman watak dan juga ciri khas penggunaan bahasa daerahnya. Pemaparan mengenai tembang macapat dijelaskan dalam buku berjudul Pembelajaran Bahasa Jawa di Sekolah Dasar yang disusun oleh Endang Sri Maruti, 2015133 yang memaparkan bahwa pengertian tembang macapat yaiku adalah sebuah bentuk puisi jawa tradisional dengan beberapa aturan tertentu seperti guru gatra, guru wilangan, dan guru jelas lagi, dalam buku ini juga disebutkan guru gatra dalam tembang macapat adalah jumlah baris di setiap bait tembang. Guru wilangan adalah jumlah suku kata di setiap baris tembang. Sedangkan guru lagu adalah bunyi vokal di setiap akhir baris. Tembang macapat ini memiliki jenis-jenis yang kemudian disebut dengan istilah cacahe tembang tembang macapat. Foto dok. ini adalah sederet cacahe tembang tembang macapat lengkap dengan jumlah gatra dan juga watak yang menjadi ciri khas masing-masing tembangMemiliki 10 gatra dengan watak cukup universal atau luwes dan merasuk hati. Tembang ini umumnya digunakan untuk menuturkan kisah dalam berbagai kondisi,Pupuh ini terdiri dari 4 gatra uang menggambarkan watak kesedihan atau duka, serta suasana hati yang sinom memiliki 9 gatra. Watak dari pupuh sinom ini adalah kesabaran dan keramahan. Pupuh ini biasa digunakan untuk menceritakan nasihat perseahabatanPupuh kinanthi terdiri dari 6 gatra dengan watak yang diliputi dengan kesenangan dan kasih sayang. Biasanya tembang ini digunakan untuk menyampaikan cerita yang berisi nasihat dan juga kasih namanya, pupuh ini memiliki watak penuh asmara, cinta kasih, yang disertai dengan pilu atau sedih. Pupuh ini memiliki 7 gatra yang dari 7 gatra, pupuh ini umumnya memiliki watak yang tegas, keras dan penuh dengan amarah..Pupuh ini dikenal dengan watak yang gagah, kuat, perkasa dan hati yang besar sehingga cocok untuk menyampaikan kisah kepahlawanan, perjuangan juga peperangan. Pupuh ini terdiri dari 7 umumnya pupuh ini terdiri dari 6 gatra dengan watak keterbukaan. Pupuh ini kebanyakan digunakan untuk menyampaikan nasehat, cerita-cerita, dan tentang dari 4 gatra, pupuh ini memiliki watak yang bebas. Tembang pocung ini umumnya digunakan untuk menceritakan lelucon dan berbagai 5 gatra dengan watak yang ramah dan bersahabat sehingga pupuh ini umumnya digunakan untuk menyampaikan cerita dari 5 gatra, pupuh megatruh ini berwatak sedih dan penuh duka. Pupuh ini biasanya digunakan untuk menggambarkan rasa putus asa dan kehilangan dia pemaparan singkat mengenai pengertian tembang macapat, cacahe tembang macapat dan juga jumlah gatra serta watak masing-masing cacahe tembang macapat. Hal ini perlu kita ketahui untuk dipelajari agar budaya tradisional Indonesia dapat terus terjaga dan lestari. DAP
Arti dan Watak Tembang Macapat Salah satu warisan luhur musik tanah Jawa sekaligus kebanggaan bangsa Indonesia adalah tembang macapat. Tembang macapat terdiri dari sebelas macam. Di antaranya Maskumambang, Mijil, Sinom, dan seterusnya. Dari kesebelas tembang macapat, mereka memiliki arti dan watak yang berbeda-beda pula. Namun demikian, secara keseluruhan tembang macapat merupakan perwujudan atau gambaran dari fase-fase kehidupan manusia. Demi menjaga kelestarian tembang macapat, kali ini penulis ingin men-share watak sekaligus arti/makna kesebelas tembang macapat yang merupakan warisan luhur budaya musik Indonesia, khususnya tanah Jawa. Langsung saja kita simak ulasannya. Lets cekidot!Makna 11 Tembang Macapat 1. Maskumambang Maskumambang adalah tembang yang memiliki watak nelangsa, prihatin, dan kelara-lara dalam bahasa Jawa. Bila kita artikan dalam bahasa Indonesia yang betul watak tembang ini adalah sedih, perihatin, dan rasa sakit yang mendalam yang menjorok kepada suatu peristiwa batiniyah. Secara falsafah, Maskumambang mengisyaratkan keadaan manusia ketika masih berada di dalam kandungan. Di mana ia menggambarkan suatu keadaan ketika seorang bayi masih mengambang di perut ibunya, sesuai dengan arti kumambang’ dalam bahasa Jawa, yang artinya mengambang. Mijil merupakan tembang urutan kedua dari kesebelas tembang macapat. Tembang ini memiliki watak trenyuh, gandrung, kepilut, dan juga prihatin, yang artinya sedih, tertarik cinta dan benar-benar tergila serta rasa perihatin. Mijil melukiskan sebuah kelahiran bayi. Di mana menilik dari arti mijil sendiri dalam bahasa Jawa yang memiliki kesamaan dengan kata mbrojol dan mencolot yang artinya muncul/keluar. Tembang ini berwatak gembira, seneng, grapyak, dan sigrak semanak. Kurang lebih bila kita terjemahkan artinya adalah ramah, senang, dan menunjukkan kesederhanaan. Tembang sinom berasal dari kata kanoman yang artinya muda atau berusia muda. Tembang ini menggambarkan indahnya cerita dimasa muda yang penuh dengan ambisi, angan-angan, dan harapan serta usaha mencari ilmu dalam mencapai suatu tujuan. Tembang Kinanthi berwatak gembira, mesra, dan asih yang artinya adalah bahagia, mesra, serta rasa cinta. Tembang ini sangat cocok apabila kita tembangkan pada saat suasana hati kita tengah bahagia. Nama tembang ini berasal dari kata "kanthi" yang artinya tuntunan untuk meraih masa depan. Selain itu, tembang Kinanthi juga melukiskan sebuah masa di mana manusia sedang berada pada titik pembentukan jati dirinya dalam menempuh masa depan. Tembang ini merupakan salah satu favorit kawula muda. Berwatak sengsem jatuh cinta, sedih, dan prihatin. Sangat cocok sekali untuk menceritakan rasa jatuh cinta kasmaran pada seseorang maupun mengungkapkan kesedihan yang dikarenakan kisah cinta. Berasal dari kata "tresna" yang berarti cinta/kasmaran. Tak khayal tembang ini menggambarkan suatu masa di mana manusia tengah dimabuk Gambuh Berasal dari kata "sarujuk" atau "jumbuh" yang artinya kecocokan. Tembang Gambuh menggambarkan sebuah komitmen manusia yang sudah benar-benar cinta dan siap untuk berlabuh ke pelaminan demi membina rumah tangga yang sakinah, mawadah, dan warahmah. Tembang gambuh berwatak lugas, tanpa keragu-raguan, dan kangge pitutur digunakan sebagai nasehat. Diambil dari kata "kasembadan" yang artinya kesenangan. Melukiskan suatu keberhasilan dalam menggapai cita-cita dalam membina rumah tangga yang sempurna. Berasal dari kata "darma" atau "weweh" yang artinya dermawan dan gemar bersedekah. Tembang Durma juga menggambarkan wujud rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan segalanya yang terbaik kepada umat manusia. Tembang durma berwatak nepsu nafsu, muntap dan murka. Diambil dari kata "mungkur" yang artinya menjauhi. Pangkur menggambarkan upaya manusia dalam menyingkirkan nafsu dan angkara murka yang menyeruak di hati setiap manusia. Tembang ini memiliki watak sereng kasar, greget semangat, dan tegas. Dalam bahasa Jawa, Megatruh diambil dari kata "megat roh" yang artinya keluarnya roh manusia, di mana melukiskan terlepasnya roh dari jiwa manusia yang jelas berarti kematian manusia. Megatruh berwatak nglara sakit, susah, sedih, dan keranta-ranta sakit hati yang mendalam. Nama tembang yang sedikit menyeramkan mungkin. Dalam bahasa Jawa senidiri penamaan tembang ini diambil dari kata 'pocong' yang artinya telah dibungkus. Tembang ini menggambarkan proses setelah manusia meninggal, yakni dimandikan, disholatkan, lalu siap dikebumikan. Tembang ini berwatak gecul nakal, sembrana kurang hati-hati, dan tak ada Tembang Macapat dalam Bahasa JawaBerikut ini adalah rangkuman watak tembang macapat dalam bahasa 👉 sedeh, nelangsa, 👉 wedharing 👉 👉 seneng, asih, 👉 sengsem, sedeh, 👉 rumaket, kulina, wani 👉 luwes, 👉 galak, nanthang, nesu, 👉 👉 sedeh, 👉 itulah watak sekaligus makna dari kesebelas tembang macapat. Bukankah itu merupakan warisan budaya musik yang begitu membanggakan? Marilah kita bersama-sama melestarikan tembang macapat dengan menyebarluaskan informasi-informasi yang bermanfaat yang bersangkutan dengant tembang macapat. Semoga dengan demikian tembang macapat tetap bisa lestari hingga kelak kita telah tiada. Jangan lupa dishare ya!
Aturan Penulisan Tembang Macapat Watak, Paugeran, & Metrum Dari Berbagai Jenisnya – Tembang macapat adalah salah satu genre sastra Jawa Baru yang di dalam penulisan atau penciptaannya terikat dengan sejumlah aturan tertentu. Aturan yang mengikat dalam penulisan tembang macapat inilah yang kemudian dikenal dengan nama paugeran. Jika kamu ingin menciptakan atau membuat tembang macapat ada tiga jenis paugeran yang tidak boleh kamu langgar. Sebab, apabila kamu sampai melanggarnya tembang yang kamu buat tidak bisa disebut sebagai tembang macapat. Tiga Paugeran Penulisan Tembang MacapatDaftar IsiTiga Paugeran Penulisan Tembang Macapat11 Macam Tembang Macapat Beserta Watak dan PaugeranAturan Penulisan Tembang Macapat MaskumambangAturan Penulisan Tembang Macapat MijilAturan Penulisan Tembang Macapat SinomAturan Penulisan Tembang Macapat KinanthiAturan Penulisan Tembang Macapat AsmarandanaAturan Penulisan Tembang Macapat GambuhAturan Penulisan Tembang Macapat DhandhanggulaAturan Penulisan Tembang Macapat DurmaAturan Penulisan Tembang Macapat PangkurAturan Penulisan Tembang Macapat MegatruhAturan Penulisan Tembang Macapat Pocung Daftar Isi Tiga Paugeran Penulisan Tembang Macapat 11 Macam Tembang Macapat Beserta Watak dan Paugeran Aturan Penulisan Tembang Macapat Maskumambang Aturan Penulisan Tembang Macapat Mijil Aturan Penulisan Tembang Macapat Sinom Aturan Penulisan Tembang Macapat Kinanthi Aturan Penulisan Tembang Macapat Asmarandana Aturan Penulisan Tembang Macapat Gambuh Aturan Penulisan Tembang Macapat Dhandhanggula Aturan Penulisan Tembang Macapat Durma Aturan Penulisan Tembang Macapat Pangkur Aturan Penulisan Tembang Macapat Megatruh Aturan Penulisan Tembang Macapat Pocung Pertama adalah guru gatra yakni banyaknya baris dalam satu bait tembang macapat. Kedua adalah guru lagu yakni jatuhnya huruf vokal terakhir pada setiap baris di dalam tembang macapat Ketiga adalah guru wilangan yakni banyaknya suku kata dalam satu baris tembang macapat Hingga saat ini mengenai ada berapa jumlah pasti dari tembang macapa masih terus menjadi perdebatan para ahli dan pemerhati sastra Jawa. Namun, sejauh ini jumah tembang macapat yang diketahui masyarakat umum ada 11 macam. Uniknya, setiap macam dari tembang macapat ini mempunyai paugeran penulisan berbeda antara satu dengan lainnya. 11 Macam Tembang Macapat Beserta Watak dan Paugeran Di bawah ini akan dijelaskan secara rinci paugeranmasing-masing tembang Macapat. Aturan Penulisan Tembang Macapat Maskumambang Tembang maskumambang memiliki watak sengsara, kesedihan, dan nestapa. Sebagian orang menilai bahwa tembang maskumambang memberikan gambaran kondisi manusia aat masih berada di dalam kandungan ibunya. Paugeran Penulisan Tembang Maskumambang Paugeran yang dimiliki tembang maskumambang adalah sebagai berikut Guru Gatra Jumlah gatra yang dimiliki tembang maskumbang sebanyak empat Guru Lagu Huruf vokal terakhir pada gatra 1 adalah i Huruf vokal terakhir pada gatra 2 adalah a Huruf vokal terakhir pada gatra 3 adalah i Huruf vokal terakhir pada gatra 4 adalah a Guru Wilangan Banyaknya jumlah kata pada gatra 1 adalah 12 kata Banyaknya jumlah kata pada gatra 2 adalah 6 kata Banyaknya jumlah kata pada gatra 3 adalah 8 kata Banyaknya jumlah kata pada gatra 4 adalah 8 kata Aturan Penulisan Tembang Macapat Mijil Tembang mijil merupakan tembang yang menempati urutan kedua dari kesebelas tembang macapat. Watak yang dimiliki tembang mijil adalah perasaan sedih, tertarik pada suatu perasaan cinta, tetapi dibaliknya tersimpan rasa perihatin. Gambaran yang diberikan tembang mijil adalah tentang proses kelahiran bayi manusia ke alam dunia. Paugeran Tembang Mijil Paugeran yang dimiliki tembang mijil yaitu Guru Gatra Jumlah gatra yang dimiliki tembang mijil sebanyak enam Guru Lagu Huruf vokal terakhir pada gatra 1 adalah i Gatra Huruf vokal terakhir pada gatra 2 adalah o Huruf vokal terakhir pada gatra 3 adalah e Huruf vokal terakhir pada gatra 4 adalah i Huruf vokal terakhir pada gatra 5 adalah i Huruf vokal terakhir pada gatra 6 adalah o Guru Wilangan Banyaknya jumlah kata pada gatra 1 adalah 10 kata Banyaknya jumlah kata pada gatra 2 adalah 6 kata Banyaknya jumlah kata pada gatra 3 adalah 10 kata Banyaknya jumlah kata pada gatra 4 adalah 10 kata Banyaknya jumlah kata pada gatra 5 adalah 6 kata Banyaknya jumlah kata pada gatra 6 adalah 6 kata Aturan Penulisan Tembang Macapat Sinom Tembang sinom berada dalam urutan ketiga dalam urutan tembang macapat. Watak yang dimiliki oleh tembang sinom adalah watak gembira, seneng, grapyak, dan sigrak semanak. Jika makna tembang sinom ini diterjemahkan dalam bahasa Indonesia, maknanya kurang lebih adalah ramah, gembira, dan menggambarkan kebersahajaan. Paugeran Tembang Sinom Paugeran yang dimiliki tembang sinom sebagai berikut Guru Gatra Tembang sinom memiliki gatra sebanyak sembilan. Guru Lagu Huruf vokal terakhir pada gatra 1 adalah a Gatra Huruf vokal terakhir pada gatra 2 adalah i Huruf vokal terakhir pada gatra 3 adalah a Huruf vokal terakhir pada gatra 4 adalah i Huruf vokal terakhir pada gatra 5 adalah i Huruf vokal terakhir pada gatra 6 adalah u Huruf vokal terakhir pada gatra 7 adalah a Huruf vokal terakhir pada gatra 8 adalah i Huruf vokal terakhir pada gatra 9 adalah a Guru Wilangan Banyaknya jumlah kata pada gatra 1 adalah 8 kata Banyaknya jumlah kata pada gatra 2 adalah 8 kata Banyaknya jumlah kata pada gatra 3 adalah 8 kata Banyaknya jumlah kata pada gatra 4 adalah 8 kata Banyaknya jumlah kata pada gatra 5 adalah 7 kata Banyaknya jumlah kata pada gatra 6 adalah 8 kata Banyaknya jumlah kata pada gatra 7 adalah 7 kata Banyaknya jumlah kata pada gatra 8 adalah 8 kata Banyaknya jumlah kata pada gatra 9 adalah 12 kata Aturan Penulisan Tembang Macapat Kinanthi Tembang kinanthi yang menempati urutan keempat dalam susunan tembang macapat memiliki watak gembira, mesra, dan asih yang artinya adalah bahagia, mesra, serta rasa cinta. Tembang ini sangat sesuai dijadikan sebagai sarana untuk mengungkapkan suasana hati yang sedang merasakan perasaan senang, gembira, dan berbahagia. Paugeran Tembang Kinanthi Paugeran yang dimiliki tembang kinanthi adalah sebagai berikut Guru Gatra Tembang kinanthi memiliki gatra sebanyak enam. Guru Lagu Huruf vokal terakhir pada gatra 1 adalah u Huruf vokal terakhir pada gatra 2 adalah i Huruf vokal terakhir pada gatra 3 adalah a Huruf vokal terakhir pada gatra 4 adalah i Huruf vokal terakhir pada gatra 5 adalah a Huruf vokal terakhir pada gatra 6 adalah a Guru Wilangan Banyaknya jumlah kata pada gatra 1 adalah 8 kata Banyaknya jumlah kata pada gatra 2 adalah 8 kata Banyaknya jumlah kata pada gatra 3 adalah 8 kata Banyaknya jumlah kata pada gatra 4 adalah 8 kata Banyaknya jumlah kata pada gatra 5 adalah 8 kata Banyaknya jumlah kata pada gatra 6 adalah 8 kata Aturan Penulisan Tembang Macapat Asmarandana Tembang yang menempati urutan ke lima dalam tembang macapat merupakan bagian tembang macapat yang digemari kawula muda. Hal ini dikarenakan watak tembang ini adalah sengsem jatuh hati, sedih, dan adanya prihatin yang dikarenakan cinta. Tembang ini sangat cocok sekali digunakan untuk memberikan gambaran tentang betapa indahnya jatuh cinta kasmaran pada seseorang yang menjadi pujaan hatinya. Paugeran Tembang Asmaradhana Paugeran yang dimiliki tembang asmaradhahana adalah sebagai berikut Guru Gatra Jumlah gatra yang dimiliki tembang asmaradhana adalayh sebanyak tujuh. Guru Lagu Huruf vokal terakhir pada gatra 1 adalah a Huruf vokal terakhir pada gatra 2 adalah a Huruf vokal terakhir pada gatra 3 adalah e Huruf vokal terakhir pada gatra 4 adalah a Huruf vokal terakhir pada gatra 5 adalah a Huruf vokal terakhir pada gatra 6 adalah u Huruf vokal terakhir pada gatra 7 adalah a Guru Wilangan Banyaknya jumlah kata pada gatra 1 adalah 8 kata Banyaknya jumlah kata pada gatra 2 adalah 8 kata Banyaknya jumlah kata pada gatra 3 adalah 8 kata Banyaknya jumlah kata pada gatra 4 adalah 8 kata Banyaknya jumlah kata pada gatra 5 adalah 7 kata Banyaknya jumlah kata pada gatra 6 adalah 8 kata Banyaknya jumlah kata pada gatra 7 adalah 8 kata Aturan Penulisan Tembang Macapat Gambuh Makna yang terkandung pada tembang yang menempati urutan keenam dalam tembang macapat ini adalah gambaran mengenai suatu kecocokan. Watak yang dimiliki tembang gambuh adalah lugas, tidak mempunyai rasa ragu. Sebab memiliki watak yang lugas, tembang ini sering dipakai untuk memberikan suatu nasihat kepada para pendengarnya. Paugeran Tembang Gambuh Paugeran yang dimiliki tembang gambuh adalah berikut Guru Gatra Jumlah gatra yang dimiliki tembang gambuh adalah lima. Guru Lagu Huruf vokal terakhir pada gatra 1 adalah u Huruf vokal terakhir pada gatra 2 adalah 10 Huruf vokal terakhir pada gatra 3 adalah 12 Huruf vokal terakhir pada gatra 4 adalah 8 Huruf vokal terakhir pada gatra 5 adalah 8 Guru Wilangan Banyaknya jumlah kata pada gatra 1 adalah 7 kata Banyaknya jumlah kata pada gatra 2 adalah 10 kata Banyaknya jumlah kata pada gatra 3 adalah 12 kata Banyaknya jumlah kata pada gatra 4 adalah 8 kata Banyaknya jumlah kata pada gatra 5 adalah 8 kata Aturan Penulisan Tembang Macapat Dhandhanggula Nama yang disematkan pada tembang ketujuh dalam urutan tembang macapat ini berasal dari kata kasembadan yang memiliki arti kesenangan. Tembang ini digunakan untuk menggambarkan suatu keberhasilan dalam menggapai cita-cita dalam membina rumah tangga yang sempurna. Di sisi lain tembang ini berwatak watak manis, luwes, dan menyenangkan. Paugeran Tembang Dhandhanggula Paugeran yang dimiliki tembang dhandhanggula adalah sebagai berikut Guru Gatra Jumlah gatra yang dimiliki tembang dhandhanggula adalah sebanyak sepuluh. Guru Lagu Huruf vokal terakhir pada gatra 1 adalah i Huruf vokal terakhir pada gatra 2 adalah a Huruf vokal terakhir pada gatra 3 adalah e Huruf vokal terakhir pada gatra 4 adalah u Huruf vokal terakhir pada gatra 5 adalah i Huruf vokal terakhir pada gatra 6 adalah a Huruf vokal terakhir pada gatra 7 adalah u Huruf vokal terakhir pada gatra 8 adalah a Huruf vokal terakhir pada gatra 9 adalah e Huruf vokal terakhir pada gatra 10 adalah a Guru Wilangan Banyaknya jumlah kata pada gatra 1 adalah 10 kata Banyaknya jumlah kata pada gatra 2 adalah 10 kata Banyaknya jumlah kata pada gatra 3 adalah 8 kata Banyaknya jumlah kata pada gatra 4 adalah 7 kata Banyaknya jumlah kata pada gatra 5 adalah 9 kata Banyaknya jumlah kata pada gatra 6 adalah 7 kata Banyaknya jumlah kata pada gatra 7 adalah 6 kata Banyaknya jumlah kata pada gatra 8 adalah 8 kata Banyaknya jumlah kata pada gatra 9 adalah 12 kata Banyaknya jumlah kata pada gatra 10 adalah 7 kata Aturan Penulisan Tembang Macapat Durma Gambaran yang diberikan tembang yang menempati urutan ke delapan tembang macapat ini adalah sikap dermawan dan perasaan senang saat melakukan sedekah. Watak yang dimiliki tembang durma nepsu nafsu, kemarahan dan murka. Paugeran Tembang Durma Paugeran yang dimiliki tembang durma adalah sebagai berikut Guru Gatra Jumlah gatra yang dimiliki tembang durma sebanyak tujuh. Guru Lagu Huruf vokal terakhir pada gatra 1 adalah a Huruf vokal terakhir pada gatra 2 adalah i Huruf vokal terakhir pada gatra 3 adalah a Huruf vokal terakhir pada gatra 4 adalah a Huruf vokal terakhir pada gatra 5 adalah i Huruf vokal terakhir pada gatra 6 adalah a Huruf vokal terakhir pada gatra 7 adalah a Guru Wilangan Banyaknya jumlah kata pada gatra 1 adalah 12 kata Banyaknya jumlah kata pada gatra 2 adalah 7 kata Banyaknya jumlah kata pada gatra 3 adalah 6 kata Banyaknya jumlah kata pada gatra 4 adalah 7 kata Banyaknya jumlah kata pada gatra 5 adalah 8 kata Banyaknya jumlah kata pada gatra 6 adalah 5 kata Banyaknya jumlah kata pada gatra 7 adalah 7 kata Aturan Penulisan Tembang Macapat Pangkur Nama yang disematkan pada tembang yang menempati urutan kesembilan dalam tembang macapat ini berasal dari kata mungkur yang maknanya adalah menjauhi. Watak yang dimiliki tembang pangkur adalah sereng kasar, greget semangat, dan sikap yang tegas. Adapun yang dimiliki tembang ini adalah bagaimana usaha yang dilakukan manusia dalam menyingkirkan nafsu dan angkara murka yang menyeruak di hati setiap manusia. Paugeran Tembang Pangkur Paugeran yang dimiliki tembang pangkur adalah Guru Gatra Jumlah gatra yang dimiliki tembang pangkur sebanyak tujuh Guru Lagu Huruf vokal terakhir pada gatra 1 adalah a Huruf vokal terakhir pada gatra 2 adalah u Huruf vokal terakhir pada gatra 3 adalah i Huruf vokal terakhir pada gatra 4 adalah a Huruf vokal terakhir pada gatra 5 adalah u Huruf vokal terakhir pada gatra 6 adalah a Huruf vokal terakhir pada gatra 7 adalah Guru Wilangan Banyaknya jumlah kata pada gatra 1 adalah 8 kata Banyaknya jumlah kata pada gatra 2 adalah 11 kata Banyaknya jumlah kata pada gatra 3 adalah 8 kata Banyaknya jumlah kata pada gatra 4 adalah 7 kata Banyaknya jumlah kata pada gatra 5 adalah 12 kata Banyaknya jumlah kata pada gatra 6 adalah 8 kata Banyaknya jumlah kata pada gatra 7 adalah 8 kata Aturan Penulisan Tembang Macapat Megatruh Jika diartikan ke dalam bahasa Jawa nama yang disematkan pada tembang yang menempati urutan kesepuluh dalam tembang macapat ini diambil dari kata megat roh yang maknanya keluarnya roh manusia. Watak yang dimiliki tembang megatruh adalah nglara sakit, susah, sedih, dan perasaan sakit hati yang sangat mendalam. Paugeran Tembang Megatruh Paugeran yang dimiliki tembang megatruh adalah sebagai berikut Guru Gatra Tembang megatruh memiliki jumlah gatra sebanyak lima Guru Lagu Huruf vokal terakhir pada gatra 1 adalah u Huruf vokal terakhir pada gatra 2 adalah i Huruf vokal terakhir pada gatra 3 adalah u Huruf vokal terakhir pada gatra 4 adalah i Huruf vokal terakhir pada gatra 5 adalah o Guru Wilangan Banyaknya jumlah kata pada gatra 1 adalah 12 kata Banyaknya jumlah kata pada gatra 2 adalah8 kata Banyaknya jumlah kata pada gatra 3 adalah 8 kata Banyaknya jumlah kata pada gatra 4 adalah 8 kata Banyaknya jumlah kata pada gatra 5 adalah 8 kata Aturan Penulisan Tembang Macapat Pocung Dalam bahasa Jawa penamaan tembang yang menempati urutan kesebelas atau terakhir dari tembang macapat ini diambil dari kata pocong’ yang artinya telah dibungkus atau dikafani. Makna yang terkandung tembang ini adalah prosesi yang ditempuh manusia sesudah roh manusia terpisah dari jasadnya untuk menjalani kehidupan selanjutnya. Paugeran di dalam Tembang Pucung Paugeran di dalam penulisan tembang pucung adalah sebagai berikut Guru Gatra Jumlah gatra yang dimiliki tembang pocung adalah sebanyak empat Guru Lagu Huruf vokal terakhir pada gatra 1 adalah u Huruf vokal terakhir pada gatra 2 adalah a Huruf vokal terakhir pada gatra 3 adalah i Huruf vokal terakhir pada gatra 4 adalah a Guru Wilangan Banyaknya jumlah kata pada gatra 1 adalah 12 kata Banyaknya jumlah kata pada gatra 2 adalah 6 kata Banyaknya jumlah kata pada gatra 3 adalah 8 kata Banyaknya jumlah kata pada gatra 4 adalah 12 kata Demikianlah aturan penulisan tembang macapat yang wajib kamu ketahui. Semoga dengan membaca artikel ini dapat memudahkanmu dalam menciptakan tembang macapat. Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu Kost Dekat UGM Jogja Kost Dekat UNPAD Jatinangor Kost Dekat UNDIP Semarang Kost Dekat UI Depok Kost Dekat UB Malang Kost Dekat Unnes Semarang Kost Dekat UMY Jogja Kost Dekat UNY Jogja Kost Dekat UNS Solo Kost Dekat ITB Bandung Kost Dekat UMS Solo Kost Dekat ITS Surabaya Kost Dekat Unesa Surabaya Kost Dekat UNAIR Surabaya Kost Dekat UIN Jakarta
watak tembang macapat dalam bahasa jawa